besi menyusut ketika di panaskan

apa yang terjadi jika besi dipanaskan pada suhu yang tinggi......?????
Besi merupakan unsur yang terdapat di alam dalam jumlah yang besar, terutama dalam bentuk oksidanya, di dalam tabel periodik besi diberi nama ferum (Fe) dengan massa atom relative (Mr) =56. Pada suhu yang tinggi besi akan mengalami oksidasi dan pembentukan kerak pada permukaan logam (terkorosi). Banyak orang beranggapan bahwa besi akan memuai (bertambah panjang) bila dipanaskan. Tetapi fakta sebenarnya adalah besi akan mengalami penyusutan (memendek) bila dipanaskan (pada suhu tinggi). Besi sensitif terhadap perubahan suhu, karena suhu dapat mengubah struktur kristal besi, dari BCC menjadi FCC, sehingga panjang besi berkurang. Hal ini tampak pada besi rel kereta api, dan besi-besi (tiang pancang) bangunan. Sebagai contoh, gedung yang habis terbakar, harus dirobohkan total. Mengapa besi (cor) dan tembok gedung tidak direhab saja? ini karena, besi dari gedung tersebut telah menyusut panjangnya, sehingga kaitan pada kerangka besi tidak sekuat seperti semula (sebelum gedung terbakar), bahkan kaitan kernagka tersebut dimungkinkan lepas, satu dengan yang lainnya.


Volume rongga kristal model geometri kemas





Tugas kimia anorganik II 
Menghitung % volume rongga kosong pada :
1. Kubus sederhana
 
Pada kubus sederhana,, panjang sisi = jarak
2 pusat atom atau a = 2 r,, dan dalam kubus terdapat 8 atom, setiap atom memiliki sebesar 1/8 bagian sehingga
Volume rongga = volume kubus – 8 x 1/8 volume atom
= a x a x a  – 4/3 r3
= 2r x 2r x 2r – 4/3 r3
= 8r3 -4,187r3
= 3,813 r3
Jadi % rongga
Kubus sederhana = 3,813  r3 / 8r3 X 100%
= 47,67 %
2. Kubus Pusat Badan (bcc)


Pada Bcc diagonal ruang merupakan jumlah dari 4 buah jari-jari atom =4r . karena tiap bagian atom saling bersentuhan,,
Diagonal persegi = √a2 + a2
  = a√2
Maka, Panjang diagonal ruang kubus= a √3 =1,732 a
1,732 a = 4r
a = 4r /1,732
a =2,31r
Volume rongga = volume kubus- 2 volume atom
= a x a x a – 2 x 4/3 π r3
= 2,31r x 2,31r x 2,31r- 8/3 π r3
= 12,31 r3- 8,37 r3
=3,94 r3





Jadi % rongga kubus pusat badan = 3,94 r3 / 12,31 r3 X 100% = 32%




3. Kubus Pusat Muka (Fcc)


Dalam Fcc panjang diagonal sisi = 4r, karena ada 3 atom yg saling bersentuhan 1 x 2r dan 2 x 1r.
Panjang diagonal sisi = √a2 + a2
        = a√2
        = 1,414 a
1,414 a = 4r
a = 4r / 1,414
a = 2,83 r
Volume rongga = volume kubus- 4 volume atom
= a x ax a – 4 x 4/3 π r3
=2,83 r x 2,83 r x 2,83 r - 16/3x π r3
= 22,615 r3- 16,75 r3
=5,86 r3
Jadi % rongga Fcc = 5,86 r3 / 16,75 r3 X 100%
= 25,93 %

Kenapa Emas dan Tembaga Berwarna?

            Ketika cahaya mengenai permukaan logam, maka elektron dalam atom akan menyerap energi sehingga elektron tersebut akan berpindah ke orbital dengan tingkat energi yang lebih tinggi (tereksitasi) Sehingga terdapat elektron negatif pada tingkat energi yang lebih tinggi dan "hole" positif pada tingkat energi yang lebih rendah. Sementara itu logam merupakan penghantar listrik yang baik (the valence band and conduction band overlap) arus listrik diinduksi pada permukaan sampai pada pasangan orbital kosong. Adanya arus ini menyebabkan logam berwarna, ketika elektron jatuh kembali ke tingkat energi semula (original) dan memancarkan cahaya. Jika semua warna diserap dan dipancarkan dalam jumlah yang sama maka warna yang terjadi adalah warna metalik mengkilat, sedangkan untuk logam yang lain kemungkinan untuk menyerap dan memancarkan warna yang bervariasi bergantung pada tingkat energi elektron. Terjadinya warna kuning keemasan pada emas dan merah pada tembaga karena adanya kekurang efisienan dalam penyerapan dan pemancaran warna cahaya biru pada spektrum logam tersebut. Sedangkan warna komplemen dari biru adalah orange yang berasal dari gabungan warna kuning dan merah. Tembaga memiliki elektron terluar pada orbital 3d sedangkan emas 5d maka apabila terjadi pancaran energi maka emas akan akan memancarkan energi yang lebih tinggi dan karena dalam hal ini yan dipancarkan adalah jingga (warna cahaya biru diserap) maka emas akan memancarkan warna kuning dengan energi yang lebih tinggi dan tembaga ketika berada dalam jumlah sedikit, akan melepaskan takat leburnya sehingga mengekalkan warna kilauan merah jambu. Warna merah jambu akan terbentuk jika terdapat cahaya yang mencukupi, sehingga tembaga berwarna merah. Selain itu tembaga memantulkan cahaya merah dan jingga dari spektrum cahaya.